Sebagai salah seorang partisan Partai Islam yang boleh mengklaim diri sebagai Partai Islam di Indonesia ini, ternyata saya perhatikan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) sedikit melakukan sepak terjang yang sedikit janggal. Diantaranya :
- Dalam pemahaman tentang islam yang saya ketahui adalah bahwa seorang pemimpin seharusnya adalah laki-laki. Dalam Al-qur'an surat An nisaa' (4) :34 telah diterangkan bahwa laki laki adalah pemimpin dari kaum wanita.
Ayat ini menegaskan tentang kaum lelaki adalah pemimpin atas kaum wanita. Menurut Imam Ibnu Katsir, lelaki itu adalah pemimpin wanita, hakim atasnya, dan pendidiknya. Karena lelaki itu lebih utama dan lebih baik, sehingga kenabian dikhususkan pada kaum lelaki, dan demikian pula kepemimpinan tertinggi. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (kepemimpinan) mereka kepada seorang wanita.”(Hadits Riwayat Al-Bukhari dari Hadits Abdur Rahman bin Abi Bakrah dari ayahnya).
PKS sekarang malah mendukung (tanpa bermaksud menyinggung masalah gender) wanita sebagai kepala daerah. Hal ini tertuli dalam Republika yang membuat berita dengan judul "Kali Pertama PKS Dukung Wanita Jadi Kepala Daerah". - Dalam kampanyenya dul, PKS pernah menegaskan akan menjadi Partai yang berbasiskan Islam. Akan tetapi dalam berita di Jakarta Press ada suatu berita dengan judul "Ubah Citra, PKS Terima Anggota Non Muslim" ?? Lho, katanya berbasis islam tapi menerima anggota non-muslim sih?
- Sejak dulu awal pendirian ketika masih bernama Partai Keadilan, partai ini terkenal dengan partai yang bersahaja dan sederhana. Tapi coba deh baca berita yang tertulis di VOA Islam yang berjudul "PKS Terjangkit Sindrom Kekecilan Baju" dimana dalam isinya juga menuliskan tentang rapat munas yang diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton yang sewa kamar hotelnya bernilai 300 dolar per malam, dan 5.000 undangan, maka ongkos minimal US $ 1,5 juta per hari, atau Rp 13,8 milyar per hari, dengan kurs Rp 9.200 per dolar. Karena mereka menyelenggarakan acara Munas selama 4 hari, maka uang yang harus dikeluarkan dari kocek PKS selama Munas adalah US $ 6 juta, atau Rp 55,2 milyar! Sungguh luar biasa.
oke mas segera dipajang, maf ya
ReplyDeleteno comments.. he
ReplyDeletekalu ngomongin partai saya ga begitu ngerti
ReplyDeleteheheheh.. diIndonesia, ideologi yg terlalu ke Timur2an akan di tolak, begitu juga sebaliknya, terlalu Barat2an, tdk diterima...
ReplyDeleteBegitupun nasib PKS...
BTW... ane ikut gabung ya...
hmm ... saya ndak pernah menjadi partisan sebuah partai apa pun. tapi kalau melihat kecenderungan PKS ttg kepemimpinan perempuan, agaknya tdk ada yang salah kok dengan PKS, hehe ....
ReplyDeleteIya kawan pks ini serasa ada ganjalan yang tak sesuai.
ReplyDeletegila ga nyangka ya walaupun bernafas islam ky gitu
ReplyDeletetp moga aja para petingginya sadar lagi kembali kejalan yang benar
Walaupun saya 100% mendukung Islam,tapi aku juga mendukung hak kepemimpinan wanita,karena aku seorang wanita:D.Nice opini.Met menjalankan ibadah puasa.
ReplyDeleteIa mas jadi sangat aneh dan skaligus membingungkan kenapa di dalam parti yg berbasis umat muslim kok ada unsur nonmuslimnya PKS hrus berbenah skali lg jgn hanya gara2 kursi hrus merubah yg sudah ada sjak dulu..ane slah stu partisipan PKS mas...thnxs dah berbgi.
ReplyDeleteSlamat menunaikan ibadah puasa mas
Dunia politik akan selalu dinamis dan berkembang. Pandangan politik dapat saja berubah menyesuaikan dengan situasi yang ada pada saat ini.
ReplyDeletePartai dilabeli Islam hanya untuk cari dukungan n cari suara... bukan untuk mengamalkan syariat Islam.....
ReplyDeleteSyukron atas kunjungannya...
kritik yg bagus & tepat kawan, trims
ReplyDelete1. wanita jadi pemimpin
ReplyDeletememang dalam alQuran ridak ada. tapi jika dari semua calon kepala daerag bermasalh dan hanya wanita tersebut yg tidak, km pilih mana?sedangkan PKS sendiri anti golput
2.Anggota non muslim
kalai ingin diajak masuk islam?kan lebih bagus.
3. sewa hotel
saya belim mendapat kejelasan knpa milih hotelnya yahudi. tp yg jelas pasti ada alasan yg rasional dan tepat.
saya juga merasa aneh... sepertinya OKS sekarang beda dengan PKS dulu. sekarang seperti haus kekuasaan... :(
ReplyDeleteya gitulah aparat indonesia. Pada BOBROK smua. Mentalx mental kambing. Plin plan n gak konsisten
ReplyDeleteIa aneh ya mas? Kabarna PKS tak berazaskan Islam lagi setelah diputuskan dalam muktamar pada beberapa bulan lalu. Saya bukan pendukung partai tersebut dan tak memilih partai manapun
ReplyDeleteKalau berita tersebut benar adanya, memang patut disayangkan kk. Bahkan ditambah komentar kk n@n@ng, tambah sangat2 disayangkan. OB juga tidak menjadi salah satu partisan partai alias golput. Kalau coblos sih ikut, cuman lihat profil calon doang...
ReplyDeleteAkhi fillah syukron atas masukannya :)
ReplyDelete1. Masalah wanita menjadi pemimpin
Menurut Ruhamaben, ketua DPD PKS Kota Tangsel sekaligus sebagai wakil ketua DPRD Kota Tangsel, Dewan Syariah Pusat PKS telah memperbolehkan seorang wanita menjadi pemimpin. Namun, lingkup kepemimpinannya hanya bersifat lokal dan kedaerahan. "Jadi kita tidak akan mendukung wanita menjadi pemimpin nasional," kata Ruhamaben saat deklarasi pencalonan Airin-Benyamin di Gedung Puspiptek, Kota Tangsel, Sabtu (14/8)
Betul kan ?
2. Masalah Non muslim masuk ke dalam partai
Asalkan diberikan batasan-batasan yang jelas (tidak sebagai penentu kebijakan yang vital), sebab kita hidup dalam negara yang plural, hanya persatuan & kesatuan yang dapat menegakkan NKRI.
3. Masalah Ritz Carlton
Jamaah ini semakin membludak, sangat di sayangkan berita ‘bid’ah’ berseliweran
di hotel tersebutlah yang dapat menanampung insya allah semua jamaah
Informasi yang saya tahu pks hanya bayar makanan lho.. :)
ane ngaku pks juga banyak salah, dan ane berterima kasih anda masih peduli terhadap saudara sesama muslim :)
Mabruk yah Ramadhannya :)
waduw
ReplyDeleteaku gak begitu paham soal partai
iya memng bener dulu setau saya PKS berbasikan muslim
:D
ga begitu ngerti euy . salam kenal aja :)
ReplyDeletedianauroradiaries.blogspot.com
Ane cuma menanggapai satu saja sob boleh ya, tentang pemimpin... seorang wanita itu bisa menjadi pemimpin daerah di zaman sekarang itu wajar, tapi jika untuk mengurus suatu negara khususnya indonesia itu tidak bisa...
ReplyDeleteMungkin pks berbuat demikian karna bergantung dengan keadaan zaman... selagi itu baik dan tidak mengganggu hak orang lain kenapa tidak
mampir boss,.. keep blogging
ReplyDeletemet malem sobat
ReplyDeleteberkunjung nich
mo baca -baca artikelnya
halo sobat
ReplyDeletelama gak berkunjung kesini...
no komen aja yah...maaf...
ReplyDeletekurang mengerti yang seperti ini.
namanya juga partai politik...
ReplyDeleteyang isinya berbagai macam orang-orang yang berlainan..
bisa aja anggota yang kontra dengan sikap partai seperti itu memecahkan diri....
yang jelas: POLITIK ITU TAK PASTI!
salam kenal.
salam kenal. blog walking nie.
ReplyDeletedi tunggu ya komentar nya di blog saya :D
kalau masalah partai politik gak ngerti'no coment ae
ReplyDeleteParpol manapun mah sama tujuannya, 'KEKUASAAN', jadi soal ideologi dan idealisme selama masih bisa menguntungkan mereka, y belok2 dikit mungkin menurut mereka gpp...belum ada pilihan yang mantap soal partai...
ReplyDeletemeski PLS berlandaskan islam tp kenapa partai tersebut mau menerima anggota non muslim, hanya mereka sendiri yg tahu
ReplyDeleteselamat malam
ReplyDeletekok belum ada yang baru nuy
masih di PKS
Saya rasa juga begitu...
ReplyDeleteKlo sudah menyangkut parpol, saya angkat tangan deh
ReplyDeletehehehe
WOw, untuk poin kesatu dan ketiga, saya bisa bilang "Wow"... :( :(
ReplyDeleteSangat disayangkan partai sekaliber PKS melakukan hal ini. :(
Kalau bicara masalah politik memang membingungkan,, kadang tidak bisa di percaya,,,,
ReplyDelete