Saturday, December 18, 2010

Membangun Personal Branding Online

Berhentilah sebentar dari aktivitas anda membaca artikel ini. Bukalah google.com, dan tulislah nama anda lengkap, dalam tanda petik. Misalnya "Dini Hari Bintang Gemilang". Dengan tanda petik, berarti hanya halaman web yang memuat frasa lengkap persis seperti itu yang akan ditampilkan. Kalau tanpa tanda petik, yang akan muncul adalah setiap halaman web yang memuat keempat kata tadi.

Sudah? Berapa record yang anda dapatkan? Di atas 1000? Di atas 500? Di atas 100? Sekitar 25? Atau tidak ada sama sekali? Halaman mana saja yang memuat nama anda? Saat ini internet praktis sudah menjadi hampir segalanya bagi masyarakat dunia. Internet sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup manusia modern. Dengan internet, orang bisa terhubung dengan ribuan, atau bahkan jutaan orang di berbagai belahan dunia tanpa hambatan yang berarti. Jadi, internet telah menjadi media informasi yang amat sangat unggul, kalau kita tak mau memakai istilah "tanpa batas".

Dalam diskusi kita mengenai personal brand, kita sudah berbicara bahwa personal brand adalah soal komunikasi. Kalau pun anda orang dengan keahlian sekelas "guru", tapi kalau keahlian itu tidak terkomunikasikan dengan baik, apa artinya? Jumlah nama anda di halaman web adalah salah satu alat ukur yang cukup akurat mengenai sejauh mana nama anda terkomunikasikan di dunia maya.

Mungkin anda bertanya: siapa saja yang menuliskan nama anda di jagad maya itu? Pertanyaan bagus, karena jawaban atas pertanyaan itu justru akan menggarisbawahi jalur-jalur komunikasi atas nama anda. Mari kita lihat. Nama seseorang akan "nyantol" di halaman web dengan beberapa cara. Pertama, bisa jadi nama seseorang nyantol di web karena yang bersangkutan aktif di mailing list, dan kemudian tulisan di mailing list itu terdokumentasikan di halaman web. Semakin banyak tulisan di milis yang terdokumentasikan di halaman web, semakim banyak record seseorang di google.com atau search engine yang lain.

Kedua, masih mirip dengan yang pertama, mungkin anda menulis di media internet, dan anda menulis nama jelas anda. Jelas, ini akan menambah record anda di mesin pencari. Ketiga, mungkin saja anda menulis di media cetak, kemudian ada orang yang tertarik dengan tulisan anda, lantas memajang tulisan anda di situs web mereka. Ada beberapa tulisan offline saya yang dipajang apa adanya di internet. Keempat, bisa jadi anda ahli di bidang tertentu, kemudian ada orang yang menulis tentang anda di internet.

Bagaimanapun cara nama anda terpajang di internet, sadar atau tidak, hal itu akan menentukan persepsi publik terhadap siapa diri anda. Sebab, sekali lagi jaman ini adalah jaman internet, yang serba terbuka. Kalau anda mengajukan sebuah proposal karya arsitektur (kalau anda seorang arsitek), atau proposal solusi keuangan (kalau anda seorang financial planner) atau mengajukan proposal solusi marketing (kalau anda seorang konsultan pemasaran), jangan kaget kalau calon client anda besok menelepon anda dan langsung mengajak anda menandatangani kontrak. Tetapi juga jangan kaget kalau yang terjadi sebaliknya. Mengapa, karena mereka melacak anda di Internet dan menemukan bahwa anda adalah seorang pakar di bidang anda. Atau sebaliknya, anda terlalu banyak dicemooh di internet. Atau, tak ada satu record pun mengenai nama anda di internet.

Saya masih ingin menulis tulisan lain mengenai personal branding online. Tetapi sebelum masuk ke sana, saya ingin mengingatkan anda, watch your offline personal brand. Sebab, dunia internet bisa sangat kejam terhadap seseorang. Anda mungkin tahu, ada seorang yang oleh media cetak disebut-sebut sebagai pakar teknologi informasi, dihajar habis di internet melalui milis dan blog. Bahkan ada orang yang dengan sengaja membuat satu situs web, berformat blog, dengan nama xyxwatch.com (xyz adalah nama orang itu). Seorang pengusaha berbasis internet asal Bandung juga jadi bulan-bulanan di internet karena bisnisnya dinilai tidak etis.

Saya tidak ingin ikut latah membuat penilaian atas kedua orang itu. Yang ingin saya sampaikan dalam obrolan kita ini adalah bahwa siapa anda di dunia nyata, bisa terekspos secara berlebihan di internet. Termasuk sisi baik diri anda di dunia nyata. So, bukankah ini peluang untuk kita?

Bagaimana cara menambah hasil pencarian atas nama anda di Internet [melalui google misalnya]? Dalam tulisan terdahulu saya mengemukakan cara-cara yang bersifat pasif. Anda seorang ahli, kemudian anda dikutip oleh media online, atau dikutip oleh media offline dan kemudian dionlinekan, atau tulisan anda di media cetak di-online-kan entah oleh siapa. Itulah sebabnya saya menyebut langkah ini sebagai cara pasif.

Maka pertanyaannya, mengapa anda tidak mulai melakukan langkah yang lebih aktif dengan cara menempatkan nama anda di internet sendiri? Ingat, sikap aktif anda akan sangat penting karena di sana anda mempunyai peluang yang lebih besar untuk mengendalikan personal brand anda. Melalui cara ini anda berkesempatan untuk menceritakan sisi sisi tertentu saja dari hidup anda. Sisi-sisi hidup lain yang menurut anda tidak perlu diketahui publik tidak perlu disajikan di sana. Kontrol seperti ini tidak bisa dilakukan dengan metode pasif. Dalam metode pasif citra anda ditentukan oleh wartawan atau oleh siapapun yang mengapresiasi (atau membenci dan memarahi) anda.

Salah satu usaha untuk melakukan personal branding secara online adalah dengan membangun personal website. Melalui situs personal itu, anda bisa bercerita kepada pembaca mengenai siapa sejatinya diri anda. Sekali lagi, isi dari situ situ sepenuhnya berada dalam kendali anda. Kalau seorang wartawan hanya menulis isi presentasi anda di satu seminar, anda bisa menambahkan bahwa anda memang ahli dalam bidang yang anda sajikan. Lebih dari itu, anda bisa menyajikan portofolio atas keahlian itu. Kalau anda seorang dokter jantung yang hebat, mengapa tidak menceritakan kasus-kasus yang berhasil anda tangani? Kalau anda seorang pelukis, mengapa tidak anda foto lukisan anda, kemudian anda pajang foto itu di situs personal anda? Kalau anda seorang arsitek, mengapa tidak anda pajang karya-karya anda di sana? Dengan langkah-langkah tersebut di atas, anda bisa meyakinkan pengunjung situs anda, bahwa anda memang seorang pakar pada bidang tertentu.

Harus diakui bahwa di Indonesia situs personal memang belum begitu banyak dibangun. Tetapi di dunia internasional kita bisa dengan mudah menemukannya. Sebut saja beberapa situs yang entah berapa kali saya kunjungi seperti www.michelledunn.com (Michelle Dunn, self publisher), www.petermontoya.com (Peter Montoya, pakar personal branding), dan jutaan yang lain.

Praktis kini tidak ada masalah yang berarti untuk bisa membuat situs personal. Sebuah nama domain kini bisa diperoleh dengan harga sekitar Rp100.000 per tahun, sedangkan sewa server sebesar 25 megabyte cukup dengan uang Rp120.000 per tahun. Proses editingnya juga sederhana, misalnya menggunakan Microsoft Publisher, Microsoft Frontpage (keduanya mirip MS Word), Dreamweaver dll.

Kini, sebagai kelanjutan dari situs web pribadi, kita juga mengenal yang disebut web-log. Pada dasarnya weblog adalah situs personal, tetapi mempunyai ciri lebih. Ciri lebih dari weblog adalah jaringan-jaringan yang [mungkin] dibentuknya. Kalau personal web umumnya berciri statis, weblog umumnya lebih dinamis. Personal web umumnya dibangun sekali jadi, dan sesekali saja diperbarui (update). Tetapi tidak demikian dengan weblog. Orang biasanya mengupdate weblognya secara berkala, bahkan ada yang harian, malah ada yang lebih dari sekali dalam sehari.

Update pada weblog bisa bermacam macam, mulai dari pendapat pribadi, kesan-kesan pribadi, sekadar catatan harian, komentar atas tulisan orang lain, atau apapun juga, karena yang membatasi praktis hanya kreativitas yang bersangkutan. Semakin kreatif seseorang, semakin tak terbatas isi yang bisa dituangkan dalam weblog.

Yang menarik adalah bahwa weblog mempunyai jaringan ke belakang maupun ke depan. Yang saya maksud dengan jaringan ke belakang adalah bahwa seorang penulis blog bisa merujuk pada apapun yang sudah lebih dulu ada di internet. Membaca tulisan ini, anda bisa menjadikannya rujukan pada weblog anda dengan cara membuat link dari halaman web anda ke halaman artikel ini. Anda juga bisa merujuk tulisan orang lain di media lain, atau situs lain, atau perpustakaan lain. Dengan demikian pengunjung web anda akan dituntun menuju berbagai sumberdaya internet yang tak terbatas. Maka jangan heran kalau weblog anda kemudian praktis menjadi portal pribadi. Kalau weblog anda mengkhususkan diri mengenai autis misalnya, orang akan cukup masuk ke weblog anda, dan dari sana bisa lari ke berbagai penjuru dunia autis.

Yang saya maksud dengan jaringan ke depan adalah bahwa orang lain juga bisa melakukan hal yang sama atas weblog anda. Saya, misalnya, bisa membangun link di halaman weblog saya ke halaman tertentu dalam weblog anda, atau ke dalam keseluruhan weblog anda. Bahkan, kalau anda mau, anda bisa membuat ruang interaksi dengan pembaca anda. Misalnya, di bawah tulisan anda, orang bisa memberi komentar apapun. Dan, inilah enaknya, anda tetap punya wewenang untuk mengedit komentar-komentar itu. Kalau menurut anda komentar A tidak produktif untuk personal brand anda, anda bisa menghapusnya begitu saja.

Bagaimana membuatnya? Gampang. Ada begitu banyak software gratis yang bisa dipakai seperti di www.blogger.com. Kemudian anda bisa menempatkan hasil editan weblog anda di web personal anda atau di server gratis seperti www.blogspot.com misalnya. Atau di blognya www.friendster.com.

Lantas anda bertanya, tetapi bagaimana caranya agar orang lain mengenal situs personal maupun weblog anda? Tidak terlalu bermasalah. Kalau anda membaca tulisan saya sebelumnya tentang milis, anda pasti akan berteriak "aha". Cara yang paling sederhana adalah dengan menuliskan alamat situs web personal anda di akhir email anda, entah yang dikirim untuk pribadi-pribadi tertentu maupun dikirim (terutama) melalui milis.

Yakinlah, situs personal dan weblog akan sangat berguna bagi anda untuk membangun dan mengendalikan personal brand anda. Mungin ini bukan bukti, tetapi saya mengenal cukup banyak orang hanya karena situs personalnya. Ada yang kemudian kenal secara pribadi, ada yang sekadar saya tahu betapa orang ini memang hebat.

Sumber : gsn-Soeki
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com

10 comments:

  1. nah..ini yg harus dipelajari hehe..

    ReplyDelete
  2. I did this personal branding too.. :-)

    Artikel yang menarik. Saya suka.

    Salam kenal ^_^

    ReplyDelete
  3. makasih atas pelajaranya ka...
    i like it...

    ReplyDelete
  4. Informasi yang sangat bermanfaat. Mudah2an kedepan saya bisa buat blog yang berorientasi personal branding

    ReplyDelete
  5. Nama saya (bukan kampung perawan): ditemukan Sekitar 451 hasil (0.31 detik)

    ReplyDelete
  6. wah, jadi tambah pengetahuan nich sob infonya..
    mau coba dulu ah di om google..
    =D

    ReplyDelete
  7. wach,belum ada yang baru ya ka...
    ijin koment lagi ya..
    gak apa apa kan..??
    makasih.sekalian baca2 lagi ..

    ReplyDelete
  8. Blog dan artikelnya bagus, komentar juga ya di web saya www.when-who-what.com

    ReplyDelete
  9. bagus juga gan tutorialnya...boleh dicoba gan... ada gak ya yg lebih sederhana Gan, tks

    ReplyDelete
  10. Penting juga ya gan membangun personal branding,,, namun personal branding saya adalah nama samaran saya,,, hehe,,,

    ReplyDelete

Saya sangat menghargai Anda yang bersedia berkomentar di setiap postingan bolehngeblog