Jakarta, kota metropolitan yang menjanjikan kemakmuran, kekayaan, dan kemewahan. Bagi orang desa anggapan tersebut masih sangat melekat. Begitu pun bagi gadis dari desa Kandang Jago, Srinthil (Masayu Anastasia). Ia memiliki mimpi hidup senang dan tinggal di kota metropolitan. Meskipun mimpinya menjadi bahan tertawaan teman-temannya, ia tak menyerah. Apalagi dua sahabatnya Kunil (Sarah Rizkya) dan Centini (Aulia Sarah) telaten jadi pendengar.
Saat hari perjodohan tiba, Srinthil gelisah. Ia tidak ingin menikah sebelum sempat mengecap kenikmatan hidup di Jakarta. Menolak perjodohan, bersama dua sahabatnya ia menumpang mobil pengangkut sayur. Tiga sekawan sampai ke kota metropolitan. Sehari, dua hari, mereka bisa bertahan dengan bekal uang tabungan. Namun, saat tabungan menipis, mereka panik, karena tidak punya sanak saudara di kota dan kehabisan uang.
Nasib mempertemukan tiga sekawan ini dengan Berta (Indra Birowo), wanita jadi-jadian yang berprofesi sebagai germo. Ditawari pekerjaan sebagai PSK, ketiganya menolak. Namun masalah perut dan tempat tinggal tidak dapat menunggu. Akhirnya ketiga sekawan itu menerima dengan satu persyaratan, asal mereka tetap perawan
Para 'pemakai' jasa diwajibkan membayar di muka, di kamar hotel Srinthil, Kunil dan Centini dengan segala muslihat berusaha untuk 'mempertahankan diri'. Eksekusi dilakukan oleh Berta dengan berbagai gaya. Hingga suatu hari insiden terjadi, seorang pelanggan mereka tewas dalam kamar hotel karena overdosis obat kuat. Saat razia moral digalakkan mereka pun menjadi buronan. Setelah sembunyi, mereka bisa beroperasi lagi.
Kepanikan orang tua Srinthil sudah tak tertahankan lagi ketika ada teman SD Srinthil yang memberitahu keluarga mereka bahwa Srinthil menjadi PSK di Jakarta. Tanpa mengetahui alamat, Bapaknya berkeliling Jakarta mencari Srinthil.
Masalah lain hadir karena kesalahpahaman Srinthil dan Centini. Pria yang dicintai Centini menyatakan cinta pada Srinthil. Merasa dikhianati, Centini kabur. Sementara Berta tergoda dengan tawaran uang banyak, menjual Kunil pada cukong kaya tanpa sepengetahuan Srinthil dan Kunil. Inilah ujian terberat dalam mempertahankan keperawanan dan persahabatan mereka. Sebagai film komedi, film ini terasa 'garing' karena nyaris leluconnya terkesan dipaksakan.
Saat hari perjodohan tiba, Srinthil gelisah. Ia tidak ingin menikah sebelum sempat mengecap kenikmatan hidup di Jakarta. Menolak perjodohan, bersama dua sahabatnya ia menumpang mobil pengangkut sayur. Tiga sekawan sampai ke kota metropolitan. Sehari, dua hari, mereka bisa bertahan dengan bekal uang tabungan. Namun, saat tabungan menipis, mereka panik, karena tidak punya sanak saudara di kota dan kehabisan uang.
Nasib mempertemukan tiga sekawan ini dengan Berta (Indra Birowo), wanita jadi-jadian yang berprofesi sebagai germo. Ditawari pekerjaan sebagai PSK, ketiganya menolak. Namun masalah perut dan tempat tinggal tidak dapat menunggu. Akhirnya ketiga sekawan itu menerima dengan satu persyaratan, asal mereka tetap perawan
Para 'pemakai' jasa diwajibkan membayar di muka, di kamar hotel Srinthil, Kunil dan Centini dengan segala muslihat berusaha untuk 'mempertahankan diri'. Eksekusi dilakukan oleh Berta dengan berbagai gaya. Hingga suatu hari insiden terjadi, seorang pelanggan mereka tewas dalam kamar hotel karena overdosis obat kuat. Saat razia moral digalakkan mereka pun menjadi buronan. Setelah sembunyi, mereka bisa beroperasi lagi.
Kepanikan orang tua Srinthil sudah tak tertahankan lagi ketika ada teman SD Srinthil yang memberitahu keluarga mereka bahwa Srinthil menjadi PSK di Jakarta. Tanpa mengetahui alamat, Bapaknya berkeliling Jakarta mencari Srinthil.
Masalah lain hadir karena kesalahpahaman Srinthil dan Centini. Pria yang dicintai Centini menyatakan cinta pada Srinthil. Merasa dikhianati, Centini kabur. Sementara Berta tergoda dengan tawaran uang banyak, menjual Kunil pada cukong kaya tanpa sepengetahuan Srinthil dan Kunil. Inilah ujian terberat dalam mempertahankan keperawanan dan persahabatan mereka. Sebagai film komedi, film ini terasa 'garing' karena nyaris leluconnya terkesan dipaksakan.
Pemain: Masayu Anastasia, Aulia Sarah, Sarah Rizkya, Rifky Balweel, Indra Birowo, Tessy Srimulat.
Namanya juga udah akhir jaman mas, banyak maksiat dan tentunya pengaruh lingkungan dan keluarga sangat menentukan nilai moral setiap individu
ReplyDeletehmm... topik yang selalu menarik untuk dibaca
ReplyDeletesedemikian sulitnya kah?
semoga keimanan manusia masih bisa menjaganya
salam sukses..
sedj
setuju sekali, kota jakarta memang lebih kejam daripada ibu tiri..
ReplyDeleteckckkckkckck, walaupun begitu, sampai saat ini jakarta masih menjadi magnet bagi para perawan..
ReplyDeleteAda gak ya cewek Jakarta yang masih "perawan"???
ReplyDelete